Perbedaan antara Kewiraswastaan, Wiraswasta, Wiraswastawan
1. Kewiraswastaan
Kewiraswastaan (Enterpreneurship) adalah kemampuan
dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan
waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui
upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan
kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau
perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur)
sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal
itu, kita sebut wiraswasta.
2. Wiraswasta
Wiraswasta
adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi
untuk memberikan nilai tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan
lebih kepada pelanggan.
3. Wiraswastawan
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada
pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada
umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
- Berdiri diatas kekuatan sendiri
- Mengambil keputusan untuk diri sendiri
- Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
- Mengambil resiko
- Tegas
- Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
===================================
Perbedaan ciri Perusahaan Besar Vs. Perusahaan Kecil
Perusahaan Kecil
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh pemiliknya
2. Struktur organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada seseorang
3. Persentase kegagalan usaha relatif cukup tinggi
4. Sulit untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat lunak.
Contoh : Rumah Makan Padang, Ouval Research, Mimsy, Al Madad
Perusahaan Besar
1. Pada umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
2. Struktur organisasi kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
3. Persentase kegagalan usaha relatif usaha
4. Modal jangka panjang relatif lebih muda diperoleh untuk pengembangan usaha
Contoh : Bank BCA, Tellkom Indonesia, Gudang Garam, Semen Gresik
===================================
Contoh Franchise Lokal dan Asing di Indonesia
* Frachise Lokal
1. Es Teler 77
2. J.Co
3. Pecel Lele Lela
4. Ayam Bakar Mas Mono
5. Bumbu Desa
6. Cappuchino Cincau
7. Pizza Rakyat
8. Sabana Fried Chicken
9. Semerbak Coffee
10. Star Bandrek
*Franchise Asing
1. KFC
2. 7-Eleven
3. Circle K
4. The Body Shop
5. Lawson
6. Pizza Hut
7. Mc Donald
8. Texas Chicken since 1952
9. The Coffe Bean and Tea Leaf
10. MOF Japanese Café
Sweets & Coffee
===================================
Keuntungan dan Kerugian Franchise
(+) Keuntungan (+)
1. Percepatan perluasan usaha,
dengan modal relatif rendah
2. Efisiensi dalam meraih target
pasar melalui promosi bersama
3. Terbentuknya kekuatan ekonomi
dalam jaringan distribusi
4. Menggantikan kebutuhan personel
Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
5.Pemilik outlet bermotivasi
tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha
6. Kekuatan Daya Beli
Membeli barang dan bahan dalam
jumlah besar tentu akan memperoleh harga lebih murah. Hal tersebutlah yang
menjadi nilai positif dalam bisnis franchise. Secara tidak langsung, akan
terjadi proses pembelian secara kolektif oleh para franchisee yang diwakilkan
oleh Franchisor. Pembelian kolektif tersebut akan menjadikan daya beli lebih
meningkat karena transaksi dilakukan dalam jumlah party.
7. Popularitas Merek
Banyak waralaba nasional dan internasional yang telah
dikenal masyarakat luas. Kepopuleran brand tersebut menjadikan mitra waralaba
lebih mudah mendatangkan konsumen atau “built-in customers”.
(-) Kerugian (-)
1. Kewenangan outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak
ide merepotkan Franchisor)
2. Perlu perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang
dijual
3. Untuk membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang
lebih birokratis
4. Biaya yang Mahal
Membeli atau ikut dalam bisnis waralaba memerlukan biaya
yang lebih besar daripada anda melakukan usaha mandiri. Franchise fee, royalti,
dan setoran persentase keuntungan kepada pihak pewaralaba adalah beberapa
contoh biaya yang harus dikeluarkan oleh mitra waralaba.
5. Memiliki potensi konflik
6. Taruhan Reputasi Bersama
Merek produk yang terkenal membuat anda tidak perlu bersusah
payah membangun citra. Namun jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh
franchisor atau franchisee lain, maka anda juga ikut menanggung akibatnya,
paling tidak ikut tercoreng terhadap bisnis atau produk yang anda jual.
+++++++++++++++++++++++++++++
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar